smartmomhappymom.com - Memahami tumbuh kembang gigi geligi pada anak adalah sebuah hal yang sangat penting untuk menjaga bentuk, fungsi dan kesehatan gigi. Saya pribadi sangat nggak suka banget (hahaha hiperbola banget yak) punya anak yang giginya keropos, item-item gituh. Selain nggak enak dilihat, kasian juga sama anaknya. Kan sakit, itutuh!
Sayangnya, di Indonesia, kesadaran ortu memperhatikan tumbuh kembang gigi pada anak tuh belum optimal. Masih banyak ortu yang nggak terlalu peduli sama pertumbuhan gigi anak, dan menyepelekan kondisi gigi anak yang mungkin kurang bagus. Contohnya seperti tadi, gigi keropos alias item-item.
Memahami Tumbuh Kembang Gigi Anak
Tumbuh kembang gigi yang baik, rapi dan minus bolong, bisa berpengaruh pada kesehatan fisik anak secara menyeluruh. Selain itu, juga bisa meningkatkan rasa percaya diri pada anak, loh. Anak yang rasa PD-nya besar, pastinya akan lebih mudah merasa hepi dalam menjalani hari-harinya.
Sebaliknya, gigi geligi yang nggak rapi, berjejal, bolong di sana-sini, ataupun keropos kehitaman, bisa menurunkan rasa percaya diri anak. Bahkan bukan nggak mungkin juga jadi bahan bully-an temen-temennya. Jaman now gini, suka ada aja loh peluang terjadinya bullying pada anak, dengan alasan apapun.
Selain itu, konstruksi gigi geligi anak yang nggak rapih, pada akhirnya bisa berpengaruh juga pada kesehatan rongga mulut, gigi, bahkan selera makan dan pertumbuhan si kecil. Kondisi ini pada gilirannya bisa mengurangi kualitas hidup anak di masa depan.
Karena itulah saya tuliskan di awal penting banget memahami tumbuh kembang gigi geligi pada anak sejak dini. Ketidaktelitian ortu bisa mengakibatkan efek buruk kelak ketika mereka dewasa.
Anak-anak umumnya akan mengalami growth spurt, yaitu periode puncak pertumbuhan dan perkembangan yang lebih cepat dalam waktu singkat. Kondisi ini biasanya terjadi saat usia 10-14 tahun yang ditandai dengan pertambahan tinggi badan dan perubahan bentuk badan, termasuk pada rongga mulut dan wajah.
Deteksi dini terhadap kelainan pertumbuhan gigi dan rahang pada anak sangat penting dilakukan. Hal ini salah satunya karena pada usia tertentu, intervensi untuk memodifikasi tumbuh kembang anak masih bisa dilakukan.
Mengenal Jenis-jenis Gigi dan Fungsinya
Sebenarnya, pertumbuhan gigi pada anak sudah dimulai sejak mereka masih di rahim ibu. Hanya saja, gigi geligi itu masih tertanam di dalam gusi dan belum muncul. Nah, berikut ini adalah jenis-jenis gigi dan fungsinya masing-masing.
• Gigi seri, yaitu gigi depan yang terdapat pada rahang atas dan bawah yang fungsinya untuk mengigit makanan.
• Gigi taring, yakni gigi dengan ujung lancip, berguna untuk memotong dan merobek makanan. Letaknya ada di sebelah kiri dan kanan keempat gigi seri atas dan bawah.
• Gigi geraham depan, yaitu gigi yang berada di samping atau belakan gigi taring dan berfungsi untuk menghaluskan dan menghancurkan makanan.
• Gigi geraham belakang, biasa disebut juga gigi molar yang ukurannya lebih besar daripada geraham depan dan berfungsi untuk menghancurkan makanan.
Tahap Pertumbuhan Gigi pada Bayi dan Anak
Setiap anak memiliki timingnya sendiri soal pertumbuhan gigi ini. Namun umumnya gigi pertama bisa mulai muncul mulai usia 5 bulan ke atas. Untuk lebih jelasnya, kuy kita bahas bareng!
Pertumbuhan gigi pada bayi
• Usia 5 bulan
Sebagian besar, bayi akan tumbuh gigi di usia ini. Namun ada juga yang lebih awal atau justru lebih lambat. Hal ini biasanya ditandai dengan bengkak kemerahan pada gusi yang bisa saja disertai dengan rasa gatal atau nyeri. Pada beberapa anak, bahkan disertai demam.
• Usia 6 bulan
Di usia ini, biasanya 2 gigi seri bawah mulai muncul. Moms bisa membersihkannya dengan cara mengusap dengan kain bersih atau washlap bersih setelah bayi menyusu.
• Usia 7-8 bulan
Pada umur ini, bayi mulai mendapatkan 2 gigi seri atasnya. Jadi sekarang dia akan memiliki sekitar 4 gigi atas dan bawah, yang akan memudahkannya untuk mengunyah MPASI-nya dengan baik.
• Usia 9-10 bulan
Pada tahap ini, mulai muncullah gigi-gigi di sebelah gigi seri atas dan bawah.
Pertumbuhan gigi pada anak
• Usia 13-14 bulan
Setelah usia 1 tahun lebih, gigi geraham depan akan mulai muncul. Biasanya, pertumbuhan gigi ini relatif berbarengan untuk rahang atas dan bawah. Tapi, ada juga loh bayi yang baru mendapatkan gigi premolarnya pada umur 15 bulan. So, don’t worry Moms.
• Usia 16-17 bulan
Pada fase ini, gigi taring mulai muncul. Namun sekali lagi, ini bisa bervariasi hingga usia 22-23 bulan pada beberapa anak.
• Usia 23-25 bulan
Pada usia ini, gigi geraham belakang pada rahang bawah anak akan mulai menampakkan diri. Selanjutnya, akan diikuti dengan pertumbuhan gigi geraham belakang pada rahang atas. Pada sebagian anak, gigi geraham belakang ini bisa saja baru muncul di usia 33 bulan atau menjelang 3 tahun.
• Usia 2-3 tahun
Pada usia ini, anak-anak umumnya sudah memiliki gigi susu lengkap yang berjumlah 20 buah. Terdiri dari 10 gigi pada rahang atas dan 10 gigi pada rahang bawah. Susunan gigi susu lengkap ini akan terus bertahan hingga usia 6–7 tahun, sebelum tanggal dan tergantikan oleh gigi permanen.
• Usia 4 tahun ke atas
Pada usia ini, rahang dan tulang wajah anak mulai tumbuh dan memberikan ruang antara gigi susu. Ruang ini memberikan kesempatan bagi gigi permanen yang lebih besar untuk tumbuh. Pada usia 6–7 tahun umumnya gigi susu mulai tanggal dan digantikan oleh gigi permanen. Kemudian, pada usia 6–12 tahun, anak-anak memiliki kombinasi gigi susu dan gigi permanen dalam mulutnya.
Saat anak mulai mempunyai gigi permanen, ortu harus mengajarkan anak untuk menyikat gigi secara rutin dua kali sehari. Tujuannya adalah untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta mencegah kerusakan gigi. Nggak mau kan, bolak-balik ke dentist? Mahal, cuy!
Nah, kalau Moms punya cerita apa nih soal tumbuh kembang gigi pada anak? Sharing yuk!
0 Komentar
Hi there!
Thank you for stopping by and read my stories.
Please share your thoughts and let's stay connected!