Tinggal #dirumahsaja selama pandemi COVID-19 tentunya bikin bete dan mati gaya buat banyak orang. Termasuk anak-anak yang biasanya disibukkan dengan aktivitas di sekolah. Ah, sebenernya nggak cuma mereka sih yang bete dan mati gaya. Ha wong saya aja juga iyes. Dan, jujur aja ya Moms, selama mereka di rumah, lebih banyak mereka main gadget atau main ama kita? Huff.. kalau saya sih nggak mau munafik, mereka lebih banyak main gadget. Hiks…
Ya gimana ya… kerjaan rumah nggak bisa didiemin aja gitu trus tetiba beres sendiri. Yekann? Ya mau nggak mau akhirnya saya kasih kelonggaran buat mereka main layar kaca itu, tapi tetap saya atur juga waktunya. Kalau sekiranya kerjaan saya di dapur dan ruang cuci udah bisa disambi, ya saya sebisa mungkin ajak mereka main. Biasanya kami main lego, ular tangga, petak umpet, atau Kevin suka main sepedaan dalem rumah hehehee.
Bagaimanapun juga, saya sadar banget kalau gadget memang salah satu solusi jangka pendek untuk membantu saya menyelesaikan domestic job. Maklum, sebagai full time mom tanpa ART, nggak mungkin kan saya duduk terus mendampingi mereka mainan. Wuah, bisa kacau dunia persilatan kalau kayak gitu. Namun, bukannya saya nggak ngerti juga risiko ngasih mereka main gadget. Karena itu, solusinya ya sedapat mungkin mengawasi mereka plus ngasih batas waktu tertentu.
Baca juga : Menyiapkan Anak Menghadapi New Normal
Paparan cahaya dari gadget mengandung radiasi yang bisa membuat mata lebih cepat lelah. Bukan nggak mungkin, hal ini juga membuat mata anak lebih cepat rusak, sehingga perlu mengenakan kacamata.
Berikut ini beberapa cara yang bisa kita terapkan untuk mengurangi risiko paparan radiasi pada mata anak akibat penggunaan gadget.
1. Beri jeda waktu
Salah satu trik yang disodorkan oleh ahli adalah metode 20-20-20. Dalam hal ini, 20 menit pertama adalah aturan pakai gadget yang kita kasih sama anak. Setelah 20 menit, kita ambil gadget lalu suruh mereka melihat obyek lain selama 20 detik, dalam jarak minimal 20 langkah atau sekitar 6 meter. Hal ini diharapkan bisa membuat otot mata lebih rileks sehingga nggak mudah lelah. Praktiknya emang rada susah sih hehehe.. kan nggak mungkin kita ngitung tiap 20 menit yak. Nah, kita bisa siasatin dengan memberi aturan main game-nya setiap ngelewatin 1-2 level harus istirahat dulu. Ini lebih praktik-able ya Moms.
2.Atur jarak
Mengatur jarak antara layar gadget dengan posisi mata juga bisa membantu agar mata nggak cepet lelah. Caranya adalah dengan meminta anak meletakkan layar hape minimal sepanjang tangannya ya. Jarak ideal yang disarankan adalah 40-60 cm.
3.Kurangi pemakaian gadget di luar ruangan
Nyadar nggak Moms, kalau kita pakai ponsel di luar ruangan tuh layarnya suka nggak kliatan? Nah biasanya kita akan mengatur porsi cahaya di layar ponsel menjadi semakin terang. Ya nggak? Ternyata hal ini bisa juga jadi salah satu penyebab kelelahan pada mata loh. Solusinya ya antara lain dengan melarang anak menggunakan gadget di luar ruang. Kalau saya biasanya tiap beberapa menit suka ngecek layar ponsel, dan kalau emang cahayanya kebanyakan, saya langsung kurangin.
Mampir sini yuk : Ide Bermain Saat #dirumahaja Sama Anak
4.Atur posisi
Geng #kaumrebahan mana suaranya? Hihihi.. mager dengan posisi tiduran plus gadget di tangan itu emang paling wuenaak! Tapi kalau anak-anak niruin kita kayak gini, bisa-bisa mata mereka cepet rusak loh. So, kalau saya selalu ngingetin Kevin begitu dia ketahuan gogoleran sambil pegang hape. Posisi terbaik adalah duduk ya.
Selain itu, kita juga bisa memberikan wortel pada anak dalam menu makan mereka. Tau dong, wortel ini bagus banget untuk mendukung kesehatan indera penglihatan ya. Soalnya, kandungan vitaminnya bagus untuk retina mata. Tapi harus diinget ya Moms, mengonsumsi wortel bukan berarti bisa ngurangin minus mata loh. Kalau mata minus ya harus pakai kacamata. Gitu… Jadi, kalau memang anak sudah harus pakai kacamata ya sebaiknya dipakein. Soalnya, rabun mata nggak bisa disembuhin.
Menuliskan artikel ini tuh sebenernya bukan berarti saya udah paling bener dalam hal ngasih waktu dan mengelola penggunaan gadget pada anak ya Moms and Dads. Justru, dengan menuliskan hal ini , jadi pengingat saya untuk terus berbenah dan memperhatikan anak-anak dalam keseharian.
Kalau Moms and Dads, gimana? Mungkin ada yang mau share soal pengelolaan gadget pada anak? Feel free to comment ya… Have a great day!
Salam,
Bagaimanapun juga, saya sadar banget kalau gadget memang salah satu solusi jangka pendek untuk membantu saya menyelesaikan domestic job. Maklum, sebagai full time mom tanpa ART, nggak mungkin kan saya duduk terus mendampingi mereka mainan. Wuah, bisa kacau dunia persilatan kalau kayak gitu. Namun, bukannya saya nggak ngerti juga risiko ngasih mereka main gadget. Karena itu, solusinya ya sedapat mungkin mengawasi mereka plus ngasih batas waktu tertentu.
Baca juga : Menyiapkan Anak Menghadapi New Normal
Bahaya Terlalu Lama Memegang Gadget bagi Anak
Dalam banyak referensi, dokter mata menyebutkan bahwa frekuensi memegang gadget pada anak yang makin bertambah, terutama di masa pandemi ini, bisa mengakibatkan sejumlah ancaman, terutama bagi penglihatan.Paparan cahaya dari gadget mengandung radiasi yang bisa membuat mata lebih cepat lelah. Bukan nggak mungkin, hal ini juga membuat mata anak lebih cepat rusak, sehingga perlu mengenakan kacamata.
Cara Menyiasati Paparan Radiasi Akibat Penggunaan Gadget pada Anak
Penggunaan gadget nampaknya nggak bisa sama sekali dilarang pada anak. Gimanapun juga, dunia kita sudah sangat digital sehingga ponsel pintar nggak hanya dipakai untuk urusan gaming atau streaming video. Ada banyak hal lain yang memang harus kita lakukan dengan gadget canggih ini, termasuk pembelajaran daring selama sekolah masih belum dibuka.Berikut ini beberapa cara yang bisa kita terapkan untuk mengurangi risiko paparan radiasi pada mata anak akibat penggunaan gadget.
1. Beri jeda waktu
Salah satu trik yang disodorkan oleh ahli adalah metode 20-20-20. Dalam hal ini, 20 menit pertama adalah aturan pakai gadget yang kita kasih sama anak. Setelah 20 menit, kita ambil gadget lalu suruh mereka melihat obyek lain selama 20 detik, dalam jarak minimal 20 langkah atau sekitar 6 meter. Hal ini diharapkan bisa membuat otot mata lebih rileks sehingga nggak mudah lelah. Praktiknya emang rada susah sih hehehe.. kan nggak mungkin kita ngitung tiap 20 menit yak. Nah, kita bisa siasatin dengan memberi aturan main game-nya setiap ngelewatin 1-2 level harus istirahat dulu. Ini lebih praktik-able ya Moms.
2.Atur jarak
Mengatur jarak antara layar gadget dengan posisi mata juga bisa membantu agar mata nggak cepet lelah. Caranya adalah dengan meminta anak meletakkan layar hape minimal sepanjang tangannya ya. Jarak ideal yang disarankan adalah 40-60 cm.
3.Kurangi pemakaian gadget di luar ruangan
Nyadar nggak Moms, kalau kita pakai ponsel di luar ruangan tuh layarnya suka nggak kliatan? Nah biasanya kita akan mengatur porsi cahaya di layar ponsel menjadi semakin terang. Ya nggak? Ternyata hal ini bisa juga jadi salah satu penyebab kelelahan pada mata loh. Solusinya ya antara lain dengan melarang anak menggunakan gadget di luar ruang. Kalau saya biasanya tiap beberapa menit suka ngecek layar ponsel, dan kalau emang cahayanya kebanyakan, saya langsung kurangin.
Mampir sini yuk : Ide Bermain Saat #dirumahaja Sama Anak
4.Atur posisi
Geng #kaumrebahan mana suaranya? Hihihi.. mager dengan posisi tiduran plus gadget di tangan itu emang paling wuenaak! Tapi kalau anak-anak niruin kita kayak gini, bisa-bisa mata mereka cepet rusak loh. So, kalau saya selalu ngingetin Kevin begitu dia ketahuan gogoleran sambil pegang hape. Posisi terbaik adalah duduk ya.
Periksa ke Dokter Mata, Perlukah?
Kalau saya bilang sih ya perlu-perlu aja. Apalagi untuk Moms and Dads yang anaknya sering banget pegang hape. Apalagi sekarang tuh makin banyak aja ya anak-anak -termasuk balita- yang kecil-kecil udah pake kacamata. Jadi, kalau emang pengin melakukan screening sejak awal juga boleh banget. Palagi kalau ortunya juga punya riwayat rabun mata ya.Selain itu, kita juga bisa memberikan wortel pada anak dalam menu makan mereka. Tau dong, wortel ini bagus banget untuk mendukung kesehatan indera penglihatan ya. Soalnya, kandungan vitaminnya bagus untuk retina mata. Tapi harus diinget ya Moms, mengonsumsi wortel bukan berarti bisa ngurangin minus mata loh. Kalau mata minus ya harus pakai kacamata. Gitu… Jadi, kalau memang anak sudah harus pakai kacamata ya sebaiknya dipakein. Soalnya, rabun mata nggak bisa disembuhin.
Menuliskan artikel ini tuh sebenernya bukan berarti saya udah paling bener dalam hal ngasih waktu dan mengelola penggunaan gadget pada anak ya Moms and Dads. Justru, dengan menuliskan hal ini , jadi pengingat saya untuk terus berbenah dan memperhatikan anak-anak dalam keseharian.
Kalau Moms and Dads, gimana? Mungkin ada yang mau share soal pengelolaan gadget pada anak? Feel free to comment ya… Have a great day!
Salam,
1 Komentar
Sama kita mba. Anakku pun jujurnya sejak pandemi jd LBH banyak megang gadgetnya. Tp akhirnya si papi ksh aturan ke mereka. Cuma boleh megang hp Jumat malam, Sabtu dan Minggu. Hari Senin Ampe Jumat sore, hp disimpen Ama papinya . Nah selama sekolah mereka kebanyakan ngerjain tugas onlinenya. Ato main mainan Lego, puzzle, yg bikin waktu banyak kebuang sih .. tapi memang ini impact ke pengeluaran maianan jd agak nambah :D. Pusingnya di situ hihihi...
BalasHapusHi there!
Thank you for stopping by and read my stories.
Please share your thoughts and let's stay connected!