Pilihan Tempat Wisata Ramah Anak di Bali yang Nggak Melulu Main Air

Destinasi wisata ramah anak di Bali


Holiday ke Bali kayaknya identik sama sunrise, sunsets, main air dan mantai sambil makan seafood ya Parents? Yup, saya juga suka banget kalau ke Bali ngelakuin hal-hal itu. 

Tapi, kalau tiap-tiap ke sana "cuma" mantai doang mah, kayaknya bosen juga yah. Meski pantai di Bali emang sebaguus ituuh, pengin juga sih holiday yang beda dari biasanya gitu. So, liburan akhir tahun kemarin, saya dan keluarga putusin eksplor Bali dari sisi yang lain. 

Nah, loh, lalu apa dong pilihan liburan keluarga di Bali yang nggak melulu mantai, tapi juga ramah anak? Sst, tenang, saya punya rekomendasinya! 


Pilihan Tempat Wisata Ramah Anak di Bali

1. Berburu Lumba-lumba di Pantai Lovina

Meski judulnya masih "main air" tapi aktivitas berburu lumba-lumba di Lovina ini pastinya seru banget dan bakal jadi momen nggak terlupakan buat si kecil. Tamparan air laut yang segar, dipadu paparan sinar matahari yang hangat di atas kapal yang melaju membelah lautan ittuuuuu sesuatu bangeets! 

Saya aja yang orang gede jujur seneng banget loh. Ini adalah kali pertama saya berpacu dengan angin di laut. Sebelumnya cuma naik mobil yang masuk ke kapal ferry dan nyebrang pelabuhan doang. Jadi ini bener-bener beda gitu sensasinya. 

Apalagi biasanya aktivitas ini diikuti oleh banyak pelancong, jadi ada banyak juga kapal yang kejar-kejaran di laut untuk berburu lumba-lumba. Tapi inget ya Parents, berburu di sini bukan berarti mau nangkep ikan lucu itu, ya. Kita cuma ngejar mereka dan pengen ngelihat lebih dekat gimana mereka berenang dan muncul ke permukaan. Dan, biasanya lagi, hewan-hewan ini akan muncul pagi-pagi banget sebelum matahari meninggi.

tempat wisata ramah anak

Untuk melakukan aktivitas ini, kita bisa menghubungi pihak hotel tempat kita menginap. Biasanya, mereka udah punya channel gitu sama nelayan yang punya kapal untuk melaut. Tarif yang dikenakan berkisar 100K-an per orang. Kapal yang dipakai adalah kapal motor yang muat antara 4-10 orang, tergantung ukurannya. Semakin banyak orang dalam satu kapal, tarifnya bisa lebih murah. 

Tapi, ada sedikit catatan ya, Moms. Untuk mendapatkan view terbaik, kita harus perhatiin timingnya. Waktu terbaik berburu lumba-lumba (katanya sih) antara bulan Mei-Agustus, di mana kita lagi musim kemarau. Biasanya, keluarga lumba-lumba akan berenang berkelompok saat pagi dan mencari makanannya. Di situlah momen yang ditunggu para wisatawan, yakni ketemu sama keluarga unyu yang lagi berlompatan ke permukaan air laut. 


2. Bali Farm House

Yup, destinasi kedua ini masih berlokasi di sekitaran Bali bagian tengah ke utara, tepatnya di Jl. Raya Singaraja-Denpasar, Pancasari, Kab. Sukasada, Kab. Buleleng, Bali. Kalau dari arah Denpasar, kita akan ngelewatin Pura Ulun Danu Beratan terlebih dahulu. Lokasinya ada di sebelah kanan jalan dari arah Denpasar menuju Buleleng. 

Diapit gugusan bukit menghijau, Bali Farm House menawarkan udara sejuk khas dataran tinggi. Dan area di dalamnya sangat luas, asri dan bikin betah berlama-lama di dalamnya. 

HTM ke Bali Farm House ini adalah 120K per orang, berlaku untuk usia 2 tahun ke atas. Kalau nggak mau ngantri di loket, kita juga bisa beli tiket secara daring. 

Koleksi satwanya cukup beragam, meski belum bisa dibilang lengkap banget, yah. Pas kemarin ke sana, kami ketemu sama kuda-kuda lucu, aneka burung cantik, rusa, alpaca (sejenis kuda tapi mirip-mirip domba gitu mukanya), kelinci dan lain sebagainya. 

Namanya juga farm, jadi emang hewan di sini tuh hewan-hewan ternak yang biasa dipelihara ya Parents, jadi nggak bakalan nemu reptil, apalagi singa. Kalau mau lihat binatang buas, kita bisa pergi ke Bali Zoo atau Bali Safari. 

Buat yang udah capek jalan-jalan, kita bisa rehat sambil jajan makanan dan minuman. Ada beberapa kafe yang nyediain aneka cemilan dan minuman penghilang lapar dan dahaga. Oya, kita juga bisa jajan gelato sambil menikmati sejuknya udara. 

Destinasi ramah anak di Bali

Buat yang bawa bocils, don’t worry. Di Bali Farm House kita bisa mengumbar anak-anak untuk bermain di area playground yang asik. Kebayang kan, mainan di outdoor dengan udara sejuk dan cuitan burung serta harumnya bebungaan di sana sini. 

Wahana permainan anaknya juga cukup lengkap, mulai dari ayunan, jungkat jungkit, perosotan, dan masih banyak lagi. Hanya saja perhatikan kondisi di dalam playground ya Moms. Kadang pas pengunjung banyak, playgroundnya juga penuh. 

Over all, kami semua happy main di sini. Meski mayan capek berjalan keliling, tapi karena udaranya sejuk jadi nggak terlalu berasa. Apalagi, disambi ngopi dan ngemil hehehe. 


3. Bali Zoo

Kebun binatang kayaknya jadi menu wajib kalau kita liburan sama krucils. Nah di Bali Zoo, tempatnya cukup bersahabat. Nggak cuma banyak pepohonan yang rindang, tapi udaranya juga cukup sejuk. Jadi meskipun area kebun binatang ini cukup luas tapi nggak terlalu melelahkan. Apalagi terdapat banyak tempat berteduh kalau capek berjalan. 

Bali Zoo punya beberapa segmented area, termasuk savana, gibbon island, area burung, kampung Sumatera, dan area gajah. 

Kebun binatang ini menawarkan beberapa pilihan tiket. Mulai dari entrance only (90-120 ribuan), sarapan bersama orang utan, feeding the elephants, dan behind the closed doors (semacam midnight safari). Untuk range harga tiket bundling atau paket ini mulai 400-800 ribuan. Kalau saya, karena emang niatnya cuma berkunjung sebentar sebelum lanjut lagi ke destinasi berikutnya, saya pilih beli tiket entrance only secara online

Bali Zoo


Buat Parents yang pengin beli di tempat juga bisa, harganya juga nggak beda jauh dari beli online. Hanya saja, beli di tempat harus siap antri kalau pas pengunjungnya banyak. Kemarin, saya beli lewat OTA Traveloka total 594K. 

Di Bali Zoo, selain melihat hewan-hewan dari dekat, kita juga bisa menonton Animals Show yang ada di jam-jam tertentu. Kami kemarin kebagian show pukul 11.00 WITA. Pertunjukan ini biasanya memakan waktu 20-30 menit, dan cukup seru terutama untuk anak-anak. Karena ada beberapa tempat pertunjukan hewan ini, kita harus jeli memilih jenis hewan yang akan ditampilkan.

Kebetulan, kami kebagian performance binturong, burung elang, landak, dan beberapa hewan lain yang saya juga lupa namanya hehehe. Intinya worth it lah waktu yang kita habisnya untuk nungguin show, plus ngelihat pertunjukannya. 


4. Alas Harum Ubud 

Destinasi ramah anak berikutnya adalah Alas Harum, yang ada di Tegalalang, Ubud. Lokasi ini dikenal dengan area persawahan hijau yang asri. Meski di Jawa juga nggak aneh ngelihat sawah di mana-mana, tapi di Ubud pasti beda vibesnya. 

Mommies bisa gugling dulu untuk lihat tempat dan review dari para pengunjung sebelumnya yah, agar sampai sana nggak ngerasa zonk karena nggak sesuai ekspektasi. Tapi buat saya sih, cukup worth it kok untuk disamperin. 

Tiket masuk Alas Harum ini juga ada beberapa macem, kebetulan saya (lagi-lagi) pilih yang entrance only dan beli di tempat. Kalian bisa juga beli via online, langsung ke websitenya Alas Harum atau lewat OTA langganan. Oya untuk tiket masuk reguler ini udah termasuk coffee tour yah. Pengunjung bisa melihat dari dekat proses pengolahan kopi luwak di area Alas Harum.

Alas Harum Tegalalang


Tapi harap diperhatikan, untuk pembelian tiket di web Alas Harum hanya dilayani untuk tiket reguler, alias entrance only dan maksimal H-1, dan tidak melayani pembelian bundling ticket. Nah, kalau Parents pengen beli lebih awal, atau mau beli bundling ticket, bisa pilih OTA aja.

Bundling ticket ini include giant swing yang ikonik itu, flying fox, dan skybike. Tinggal mau pilih yang mana, harganya menyesuaikan. Oya harga ini belum termasuk makanan dan minuman di kafe ataupun resto yang ada ya, Moms


5. Kebun Raya Bali 

Satu lagi tempat wisata ramah anak yang dekat sama alam, yaitu Kebun Raya Bali. Seperti namanya, destinasi ini masih sodaraan sama Kebun Raya Bogor. Areanya juga luas banget, dan sangat asri. Penuh dengan aneka flora yang tinggi, rindang, dan usianya udah puluhan tahun. 

Tiket masuk ke Kebun Raya Bali ini berkisar antara 15K-30K an tergantung season, termasuk weekdays atau weekend. Kebetulan kami ke sana pas liburan akhir tahun, jadi dapetnya harga 30K per orang. Ini berlaku hanya untuk tiket masuk saja. 

Di dalam web resminya, Kebun Raya Bali ini meliputi areal seluas 50 Ha. Nah kalau kita mau eksplor semuanya, seharian juga nggak akan kelar. Tapi, kita bisa pilih spot-spot ikoniknya aja untuk disamperin. 

Buat Parents yang emang pengen jalan kaki sambil berolahraga, bisa langsung melenggang menyusuri jalan yang rindang di bawah pepohonan. Tapi, kalau males capek, kita bisa juga sewa kendaraan semacam buggy gitu yang tiketnya bisa dibeli di loket utama pas masuk tadi, atau beli di dalem setelah gerbang utama. Biasanya ada petugas yang menawarkan jasa buggy ini.

Setelah membayar 175K untuk 5 orang, driver buggy langsung membawa kami menuju titik-titik utama yang paling sering dijadikan tempat berfoto. 

Salah satu tempat paling terkenal sekaligus terjauh dari pintu masuk utama di kebun raya ini adalah Giant Ficus Tree yang usianya sudah lebih dari 100 tahun. Konon, pohon ini bisa hidup sampai 3.000 tahun!

Wisata kebun raya

Selain itu, ada juga kebun kaktus dan kebun anggrek. Sayang seribu sayang, koleksi tanaman di dalamnya terkesan kurang terawat. Jadinya mau berfoto di situ juga agak zonk. Hiks. 

Honestly, berwisata di kebun raya ini memang agak sepi yah, vibesnya. Jadi jangan dibandingkan dengan Kebun Raya Bogor yang mungkin lebih semarak. Menurut saya sih agak disayangkan aja tempat seluas dan selengkap ini tapi kurang banyak yang bisa kita lakukan di dalamnya. Cuma, kalau untuk mengedukasi anak sih lumayan bagus. 


Kesimpulan

Itu tadi 5 tempat wisata ramah anak di Bali yang nggak melulu mantai. Parents bisa pilih dan tentukan mana yang kira-kira menarik dan pengin dikunjungi ya! Jangan lupa pilih waktu libur yang tepat biar suasanya dapet dan si kecil juga bergembira!


Happy Traveling!

Posting Komentar

0 Komentar