Setiap orang tua, termasuk saya, pastinya ingin sekali punya anak yang cerdas. Salah satu faktor yang menentukan kecerdasan anak, adalah kemampuan kognitifnya. Dengan kemampuan kognitif yang baik, anak-anak mampu mengeksplorasi lingkungan dengan maksimal. Jadi, sangat penting bagi setiap kita untuk melakukan stimulasi kognitif pada buah hati ya.
Apa sih Aspek Kognitif?
Hm, mungkin ada di antara Moms and Dads yang belum tahu, aspek kognitif adalah proses mental atau proses berpikir yang terdiri dari kemampuan mengingat, memengambil keputusan, dan memecahkan masalah. Hal ini berkaitan dengan kemampuan untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian. Proses ini berhubungan dengan tingkat kecerdasan (intelegensi) terkait beragam minat, ide dan atau pembelajaran. Dengan kata lain, aspek kognitif seseorang akan sangat memengaruhi cara dia berpikir dan menganalisis sesuatu.
Aspek kognitif sangat penting dalam perkembangan seorang anak. Sejatinya, anak adalah pembelajar yang paling cepat. Apapun yang dia pelajari pasti akan masuk ke otaknya, terutama saat anak masih berada dalam masa-masa emas (golden age) yaitu usia 0-6 tahun. Pasa masa itu, kemampuannya secara umum akan mengalami perkembangan yang luar biasa. Karena itu, orang tua hendaknya mulai menstimulasi aspek kognitif ini sejak dini.
Dalam hal ini, udah pasti lah ya… orang tua harus punya peran penting dalam menstimulasi anak agar setiap potensi dalam dirinya bisa berkembang dengan optimal, termasuk sisi kognitifnya. Orang tua bisa melakukan aneka kegiatan stimulasi kognitif anak menggunakan pendekatan bahasa, musik, teknologi, dan beragam hal lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa orang tua yang memfasilitasi anak-anaknya dengan beragam buku, alat musik, laptop, komputer, dan sumber daya lainnya terbukti memiliki buah hati yang lebih cerdas secara kognitif. Hal ini karena semua sumber daya yang ada bisa menciptakan atmosfer belajar yang tentu saja berdampak positif bagi perkembangan anak.
Anak-anak yang memiliki kemampuan kognitif yang baik, akan tumbuh menjadi pribadi yang mampu berpikir lancar, menghasilkan banyak gagasan cemerlang, memberikan jawaban yang relevan terhadap pertanyaan. Selain itu juga mampu berpikir luwes, yakni memberikan gagasan dengan cara pandang dan arah berpikir yang beragam, berpikir orisinal yakni memberikan pandangan yang unik dan berbeda dengan orang lain. Selanjutnya, anak juga akan mampu berpikir secara terperinci, untuk mengelaborasi, menambah, memperkaya gagasan, menunjukkan detail, dan atau memperluas ide.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Perkembangan Aspek Kognitif Anak
Ada beberapa hal yang memegang peran cukup penting dalam perkembangan kognitif anak. Di antaranya adalah di bawah ini.
Faktor genetis
Seorang anak secara genetis akan membawa “bekal” dari orang tuanya. Termasuk soal urusan kemampuan berpikirnya, apakah orang tuanya mampu berpikir normal, di bawah normal, atau di atas normal.
Faktor lingkungan
Ada dua faktor lingkungan yang sangat berpotensi memengaruhi perkembangan aspek kogniti si kecil. Yaitu sekolah dan lingkungan keluarga.
Faktor keluarga
Anak-anak yang memiliki hubungan yang sehat dengan anggota keluarga lainnya, cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik ketimbang mereka yang tidak. Hubungan yang sehat di sini artinya, si kecil mendapatkan cukup kasih sayang, perhatian, dan stimulasi dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
Faktor sekolah
Sekolah memegang peran penting, terutama untuk anak-anak yang sudah memasuki dunia sekolah. Selama berada di sekolah, guru dan pendidik lainnya menjadi pengganti orang tua dalam mentransfer nilai-nilai terkait perkembangan kognitif anak. Karena itu, penting bagi orang tua untuk memilih sekolah yang tepat untuk anak.
Cara Menstimulasi Aspek Kognitif Anak
Ada banyak cara yang bisa dilakkan untuk mengoptimalkan kecerdasan anak. Di antaranya adalah:
Bantu anak mengenali sebuah objek
Anak-anak sangat antusias terhadap segala sesuatu. Otaknya selalu penuh dengan keingintahuan yang tinggi. Bantulah mereka memahami keinginan itu dengan mengamati dan menyentuh objek secara langsung. Setelah itu, jelaskan padanya tentang benda yang menarik perhatiannya itu.
Sabarlah menjawab setiap pertanyaan
Keingintahuan anak akan melahirkan beragam pertanyaan. Untuk itu, bersabar adalah koentji! Jangan bosan untuk menjawab dan menjelaskan tentang berbagai hal yang dia tanyakan ya, Moms. Berikan jawaban yang benar untuk memuaskan rasa ingin tahunya yang tinggi itu. Tapi ingatlah untuk menjelaskannya dengan bahasa yang mudah dimengerti. Kita juga bisa melemparkan pertanyaan lanjutan untuk menstimulasi kemampuan berpikir dan memecahkan masalah.
Latih kemampuan gerak dan keseimbangannya
Kemampuan kognitif anak berkorelasi positif dengan gerakan fisik anak. Untuk itu, jangan malas dan lelah mengajak mereka bergerak dinamis. Sebab, sejatinya meraka tengah mengembangkan sisi kognitifnya juga lo. Nggak heran kan, kalau anak-anak TK itu biasanya diajak gurunya untuk bermain dan belajar sambil bergerak, melompat, bertepuk tangan, dan aneka kegiatan lainnya.
Untuk menunjang perkembangan kognitif anak-anak, asupan gizi yang baik juga menjadi keharusan ya Moms! Berikan nutrisi yang lengkap dan seimbang sejak dini, agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Yuk dukung si kecil dengan kasih sayang!
Salam
0 Komentar
Hi there!
Thank you for stopping by and read my stories.
Please share your thoughts and let's stay connected!