Pahami Cara Laki-laki Berpikir Berikut Ini Biar Hubunganmu dengan Anak-anak Hangat!

Memiliki dua anak lelaki di rumah, sungguh merupakan hal yang sangat menantang bagi saya. Dulu, saya pikir yawdahlah, anak lanang kalau hobi petakilan ya wajar. It’s okay, no problem. Sesimpel itu. But, guess what? Nyatanya punya dia jagoan bikin saya mulai mumet saat harus membangun hubungan yang lebih erat dengan mereka. 

Semakin anak-anak beranjak besar, tentu saja saya harus mulai memiliki hubungan komunikasi yang bagus. Ye, kan? Tapi, jujur ya Moms, ngobrol sama anak cowok itu buedaaa! Nggak semudah kalau bicara ama anak cewek. Kadang, saya suka kesel, gondok dan honestly don’t know what to do ngadepin ulah mereka yang ajaib. 

Bayangin aja, pas saya lagi asik nyerocos soal ini itu, eh anak-anak hah heh hoh aja. Pas ditanya ngerti enggak, mereka cuman nyengir kuda. Mamaknya udah kayak cerek air panas yang ngebul karena mendidih. Hihihi...

Sadar bahwa ada hal yang harus dibereskan, mau nggak mau saya (sebagai ibu yang baik) mewajibkan diri sendiri untuk mencari banyak informasi soal bagaimana membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan anak lelaki. Well, setelah banyak belajar tentang hal ini saya jadi paham ternyata pengetahuan tentang cara membangun komunikasi seperti ini nggak hanya bisa diterapkan pada anak-anak. Tapi juga pada pria dewasa. Termasuk suami tentunya.. hohoho..


cara berpikir laki-laki


Lalu seperti apa sih cara laki-laki berpikir?

Laki-laki berpikir seperti wafer

Mungkin terdengar kocak, bukan? Tapi seperti itulah pola mereka berpikir. Otak lelaki terkotak-kotak, sesuai dengan temanya. Misalnya ada kotak olahraga, kotak matematika, kotak makanan, kotak film, kotak musik, dan lain-lain. Yang menarik, seperti halnya wafer yang solid dan kaku, otak lelaki bekerja satu persatu tanpa harus bersinggungan dengan kotak lainnya. 

Jadi, itulah alasan mengapa mereka nggak bisa diajak ngobrol soal rencana liburan akhir tahun besok, di saat sedang asyik menonton film. Yang ada, mereka akan diem aja atau justru menjawab sekadarnya. Hal itu karena saat itu, otak mereka sedang sibuk mengunyah informasi tentang fim di hadapannya. Kelebihannya, laki-laki lebih mudah fokus saat mengerjakan sesuatu. Nggak mudah terdistraksi. Beda sama perempuan yang gampang banget oleng saat ada hal baru melintas. 

Lucunya, lelaki memiliki kotak wafer yang kosong loh! Iya, kosong!! Biasanya, mereka akan memakai kotak kosong ini untuk “parkir” alias enggak mikirin apa-apa. Hm, mungkin bisa disebut melamun kali ya kalau bahasanya perempuan hehe. Pokoknya kalau pas kebetulan anak-anak atau suami ke-gap diem aja doing nothing, mungkin saja mereka sedang “parkir” di kotak kosong ini. 


Sistem kerja otak laki-laki berbeda dengan perempuan

Secara anatomis fisiologis, otak laki-laki diciptakan dengan untuk lebih akrab dengan kemampuan visual dan konsep ruang mental. Hal ini biasanya berhubungan dengan bagaimana kita handling with matematika dan arsitektur. Jika otak perempuan lebih mudah berhubungan dengan kemampuan verbal linguistik, maka laki-laki tidak.  


Otak laki-laki didesain untuk bekerja secara sistematis

Laki-laki berpikir runtut, dari depan ke belakang. Dari atas ke bawah. Kalau ada masalah, otak mereka akan segera mengumpulkan data dan infomasi, mencernanya baik-baik, lalu mencari solusi. Enggak lompat sana sini, dan jungkir balik kayak mak emak berpikir. Makanya kalau mau ngomong sama lelaki itu harus runtut, logis, sistematis. Mereka suka hal-hal yang praktis dan solutif. Persis kayak Bu Tejo hahaha..


Otak laki-laki diprogram untuk selalu aktif

Aktif di sini nggak hanya bergerak secara fisik ya, tapi juga berarti menyukai hal-hal yang bergerak. That’s why kenapa anak-anak lelaki cenderung lebih suka kelayapan ke sana kemari, bergerak, melompat, bersepeda, dan  lain-lain. Mereka juga lebih menyukai mainan yang bisa bergerak seperti mobil-mobilan, robot yang bisa berjalan dan bersuara,  atau game yang berisik dan banyak gerakan. Pokoknya kata kuncinya adalah: BERGERAK! 



cara laki-laki berpikir


Cara membangun komunikasi efektif dengan anak lelaki

Mengingat dan mempelajari karakteristik dan cara kerja laki-laki, sebagai ibu kita harus mulai menyetel mindset kita tentang mereka ya Moms. Kalau selama ini kita pikir anak lelaki itu susah diajak ngobrol, mungkin bukan karena mereka bukan pendengar yang baik lho. Bisa jadi timingnya yang enggak tepat saat kita ngobrol atau memberi mereka perintah tertentu. 

Biar enggak galau, berikut ini beberapa cara untuk membangun komunikasi dengan lelaki.

Speak slowly

Berhubung otak lelaki nggak bisa lompat ke sana sini dengan cepat, sebaiknya mulai sekarang kita sesuaikan ritme bicara kita dengan mereka. Bicaralah secara perlahan, agar mereka lebih mudah memahami apa yang kita sampaikan. Bicara terlalu cepat dan banyak, hanya akan membuat mereka nggak paham. 


Bicaralah secara runtut, bagian demi bagian

Karena kemampuan otak lelaki yang tinggi dalam mencerna rangkaian informasi untuk kemudian mencari solusi, maka berbicara secara runtut, from A-Z akan sangat efektif untuk menyampaikan pesan kita. Usahakan untuk tidak bicara mbulet-mbulet, ruwet dan muter-muter kayak kita pas lagi curhat ama BFF yah.  Runtut, singkat, padat dan jelas adalah kuntji bagaimana membuat mereka lebih cepat paham apa yang kita omongin. 


Libatkan anak

Anak lelaki pada dasarnya suka terlibat dengan sesuatu. Artinya, dia suka kalau dimintain bantuan (meski kadang ekspresinya datar wkwkwkwk pengalaman). Moms bisa coba minta dia bantuin beberapa hal kecil lalu pujilah atau berikan apresiasi yang tulus. The boys will love it!

 

Jangan terlalu banyak melarang

Anak lelaki terlahir dengan naluri “berburu” yang kuat. Mereka suka petualangan, suka hal-hal yang menantang, dan keluar sebagai pemenang. Karena itu biarkan dia bereksplorasi sebanyak mungkin. Jangan terlalu banyak melarang ini itu. Karena (percaya nggak percaya), larangan hanya akan membuat otaknya yang penuh curiousity itu makin penasaran dan bakalan melanggar larangan itu sebisa mungkin. 

Alih-alih banyak melarang, lebih baik dampingi dia bertemu dengan dunia luas di sekelilingnya. Pastikan sekitarnya aman dan anak nggak akan kenapa-napa saat menjadi penjelajah cilik yang luar biasa. 

Yang terakhir, pastikan hadir untuknya dan berikan dukungan terbaik ya Moms. Anak lelaki sejatinya butuh pengakuan ibunya, cinta pertama dan pelindung terhebat yang pernah dia miliki. Sejantan apapun dia, anak lelaki tetap membutuhkan kita untuk mengisi ruang feminin dalam dirinya.

So, semangat Moms!  

smart mom happy mom


Posting Komentar

5 Komentar

  1. Menarik juga ada istilah cara berpikir seperti wafel. Jadi inget anakku juga punya kotak-kotak kayak gitu buat nyimpen barang yg berbeda. Malah ada kotak isi batu dong. Batu yg dia ambil dr tempat yg berbeda. Kecil siiih batunya....wkwkwk

    BalasHapus
  2. I feel you, mbok. Adikku 2. Laki semua. Saat mereka asyik melakukan sesuatu maka jangan sekali-kali manggil mereka. Yang ada bikin gerah karena nggak didengarkan. Mereka akan fokus dengan apa yang mereka kerjakan saja. Hmm...

    BalasHapus
  3. Aku turut merasakan semua itu karena anakku 3 semuanya laki. Penuh perjuangan sekaligus menyenangkan.

    BalasHapus
  4. Makasih tipsnya mom, saya belum punya anak laki sih tapi tips ini kyaknya bisa juga diterapkan saat berkomunikasi dengan suami yak. Hehehe

    BalasHapus
  5. Makasih ya mom Bety, aku jadi terbuka nih pikirannya, jadi tahu mesti gimana berhadapan dengan anak lelaki di tempatku mengajar, yang selama ini aku berpikir susah banget diatur, susah banget ngedengerin saya ngomong. Ternyata kayaknya caraku yang salah. Sebab anak laki-laki ku kalem jadi mudah aja diajak ngobrol, mudah diatur gak kayak anak lelaki di luaran. Makasih banyak yaa mom

    BalasHapus

Hi there!

Thank you for stopping by and read my stories.
Please share your thoughts and let's stay connected!