Cara Berpikir Laki-laki dan Perempuan Itu Beda! Cari Tahu Perbedaannya Yuk, Biar Nggak Berantem Muluk!

cara berpikir laki-laki dan perempuan


Moms
, pernah nggak sih kepikiran kenapa yah kalau ngobrol sama cowok itu asa susah? Lebih nyaman ngobrol sama cewek. Lebih seru, hangat dan hebring. Ya nggak, sih? 

Well itu sih saya. Banyak kali rasanya kesel kalau ngobrol sama cowok itu kayaknya kita cuman jadi radio gitu nggak sih? Merekanya anteng, kitanya berbusa-busa. Hahaha...

Faktanya, hal ini tuh ada hubungannya sama otak kita. Mau tahu penjelasannya? Cuss kita lanjut yah. 


Perbedaan Cara Berpikir Laki-laki dan Perempuan


Udah tahu belum kalau ternyata, otak cewek ama cowok tuh beda banget. Bukan dari segi bentuknya yah. Tapi dari anatomi dan cara kerjanya. Jadi, menurut penelitian para ahli perotakan, ada perbedaan mendasar antara otak pria dan wanita terkait beberapa hal di bawah ini.

Bagian Cerebral Cortex

Cerebral Cortex adalah bagian otak yang mengontrol kemampuan visual dan konsep ruang mental pada manusia. Bagian ini umumnya berhubungan dengan bagaimana kita memproses dan menafsirkan informasi serta melakukan hal-hal yang berkaitan dengan matematika dan arsitektur (angka dan bangun). Jadi, jangan heran kalau mamak-mamak (hampir) selalu kesulitan memarkir mobil dengan presisi yang pas, atau sebaliknya, para pria akan menemui sedikit masalah saat harus membuat hampers atau memilih kado untuk anak tersayang. 

Dalam hubungan ibu dan anak lelaki, kita pasti akan menemukan momen di mana anak-anak lebih suka bermain dengan building block daripada disuruh duduk manis menonton tivi. Beda kan, sama anak cewek yang lebih anteng main boneka atau mewarnai gambar?


Ukuran Otak 
Menurut para ahli, otak pria berukuran 6% lebih besar ketimbang otak wanita. Namun hal ini bukan berarti mereka lebih pintar loh. Meski lebih kecil, otak wanita memiliki jumlah sel otak yang lebih banyak. Itulah mengapa wanita punya gambaran yang lebih komplit tentang sesuatu hal, dibandingkan para pria. Terkadang, karena alasan inilah kaum hawa lebih bisa memberikan penjelasan yang lengkap tentang sesuatu ketimbang para pria yang melihat dari angle yang berbeda. 

Anak lelaki kecil di rumah mungkin tidak mudah untuk mendeskripsikan sesuatu, apalagi jika kemampuan verbalnya belum optimal. Karena itu, sangat penting bagi kita, ibunya, untuk mengajaknya berkomunikasi aktif setiap hari supaya kemampuan berpikir dan berkomunikasi mereka lebih terstimulasi. Jangan biarkan anak laki-laki kebingungan dengan pikirannya sendiri ya Moms!


Bagian Cortus Collosum 
Ini adalah seikat serabut saraf yang memisahkan belahan otak kiri dan kanan. Pada perempuan, cortus collosum ini lebih tebal dan besar ketimbang pada otak laki-laki. Katanya, hal inilah yang menjadi pencetus kemampuan multitasking pada perempuan. Berbeda pada laki-laki yang cenderung lebih memfokuskan diri pada satu hal pada waktu tertentu. 


Cara Kerja Otak
Otak laki-laki dan perempuan juga memiliki cara kerja yang berbeda. Otak lelaki bisa digambarkan seperti file folder pada komputer atau laptop, di mana setiap folder-nya berisi informasi yang similar, saling berhubungan dan terpisahkan satu sama lain. Untuk menemukan sebuah file informasi tertentu, mereka harus "membuka" folder, mencari file yang diinginkan, dan berfokus pada hal tersebut. Jika ingin beralih topik, maka otak laki-laki akan menutup atau meminimize folder yang satu, dan membuka folder yang baru. 

Otak lelaki akan mencerna potongan-potongan informasi, menganalisisnya, sehingga membentuk sebuah jalinan yang utuh dan mengambil kesimpulan. That's why, para lelaki kebanyakan akan berpikir solutif tentang sesuatu hal. 

Sampai di sini, tahu kan, mengapa para pria agak lemot saat diajakin ngobrol tentang beberapa topik yang berbeda sekaligus? 

Sering kali, saya menemukan anak-anak di rumah sepertinya suka 'lola' alias loadingnya lama saat diajak ngobrol, terutama waktu mereka tengah asyik mengerjakan sesuatu. Hal ini wajar, mengingat otak mereka memang tidak diprogram untuk berpikir lebih dari satu atau dua hal bersamaan. Bagi mereka, fokus sangat diperlukan saat berhadapan dengan 'masalah'. 

Salah satu tip yang bisa dilakukan untuk menghindari konflik adalah dengan mengalihkan perhatian mereka dari apa yang tengah dihadapi. Misalnya, saat anak tengah asyik bermain game, coba panggillah namanya dan buat dia benar-benar memperhatikan kita. Kalau udah gitu, baru deh ajakin dia ngobrol atau kasih perintah ini itu dengan jelas sampai dia mengerti. 

Percuma juga sih marah saat dia sendiri nggak ngerti apa yang kita obrolin gara-gara lagi asyik ngerjain yang lain. Yang ada, Moms bakalan tambah marah dan sebel karena ngerasa dianggurin. Yekan

Berbeda pada otak perempuan yang memiliki cara kerja seperti bakmi. Kita bisa mengambil banyak bakmi sekaligus dalam satu sendokan dan mengunyahnya dengan riang gembira. Tak ada kesulitan bahkan jika bakmi itu saling bergelut, meliuk-liuk dan berlilitan di dalam mulut. 


mother and son


Perbedaan Perilaku Berdasarkan Cara Kerja Otak

Setelah mengetahui perbedaan otak laki-laki dan perempuan di atas, sekarang kita mulai bisa memahami ya, kenapa genk Adam dan genk Hawa tuh suka beda dalam bertindak dan berperilaku. 

Laki-laki berpikir logis, perempuan berpikir emosional

Otak laki-laki memiliki lebih sedikit saraf yang berhubungan dengan sisi emosi. Sebaliknya, mereka lebih cenderung melihat sesuatu secara kritis dan logis, hubungan sebab akibat, dan fokus pada penyelesaian masalah. 

Perempuan beda. Kita memiliki lebih banyak saraf otak yang berkaitan dengan hal-hal emosional, seperti warna, rasa, momen, dan lain-lain. Itulah sebabnya kita lebih mudah tersentuh dengan hal-hal yang emosional, gampang terharu, mudah menangis, dan sedikit-sedikit bilang, "Perasaan gini deh, perasaan gitu deh." Sebaliknya, lelaki akan lebih sering mengatakan, "Aku pikir ..."
 
Hayo.. bener apa betul? 😆

Laki-laki berpikir masa sekarang dan masa depan, perempuan berpikir masa lalu dan masa kini

Para pria menyukai tantangan dan risiko. Itumah udah dari sononya begitu. Keberhasilan mengalahkan tantangan itu berarti sebuah "pembuktian" bahwa mereka mampu. Kalau gagal? Ya nggak papa, daripada nggak nyoba sama sekali. Namanya juga take a risk. Lain halnya dengan perempuan yang lebih suka safe-playing dan cenderung berhati-hati dalam bertindak. 

Sulung saya pernah nabrakin sepedanya ke arah gundukan pasir cuma untuk tahu gimana sih efeknya kalau dia tabrak tuh 'gunung'. Ini adalah salah satu bentuk dari pemikiran masa depan, yakni forcasting, pengen tauk.  

Dalam otaknya, dia tengah membayangkan jadi Siva kali ya, yang punya sepeda terbang dan mendarat dengan smooth di jalan, lalu lanjut gowes lagi. Alhasil setelah menabrak si gunung pasir itu, dia pun jatuh dan kakinya terluka cukup parah. 

Meski pulang sambil nangis bombai, pada akhirnya dia puas karena tahu oh hasilnya gini toh. Jebul, aku jatuh pas nabrak pasir. Hihihi... jadi nggak penasaran lagi, kan? Gitu.. 

Laki-laki juga cenderung lebih mudah ngelupain masa lalu, jadi mendingan Mommies nggak terlalu sering ngungkit-ungkit masa lalu sama mereka, termasuk soal kesalahan atau kegagalan mereka ya.

Hal yang sama berlaku untuk hubungan dengan Daddies ya! Mendingan jangan ungkit-ungkit soal mantan deh, kalau nggak mau topik pembicaraan jadi panas dan berakhir dengan perang dingin hahaha!


Lelaki sangat fokus pada satu hal, perempuan bisa berpikir banyak hal

Ini udah saya jelasin di atas ya Moms, kenapa pria lebih fokus pada sesuatu pada waktu tertentu sementara kita bisa bermain akrobat nyelesaiin banyak hal dalam satu kesempatan. Meski sih, kadang-kadang ini bikin kita capek juga huhuhu...


Lelaki kompetitif, perempuan berpikir komunal

Para lelaki paling suka jadi jawara. Mereka paling benci kalah. Dunia lelaki selalu tentang persaingan a.k.a kompetisi. Siapa yang paling kuat, paling pandai, paling cepat, paling tinggi, paling bla bla bla. Ini juga udah dafaultnya begitu Moms. Takdir mereka seperti itu. Makanya, sekalinya kalah para pria cenderung akan menyembunyikannya, dan menelannya sendiri. 

Beda banget sama perempuan yang kalah menang, susah sedih, maunya curhat ama bestie, hehehe. Kitamah lebih suka ngariung, ngobrol, curcol dan nongkrong bareng sesama cewek, bercerita dan mengidentikkan diri dengan anggota genk. Itu yang membuat kita nyaman dan lega. 

Nah sekarang udah tahu dong kenapa kita sering nggak klik kalau ngobrol ama cowok, termasuk saat harus berhadapan dengan jagoan kecil di rumah, kan? Oya saya udah nulis tentang topik ini di buku kedua berjudul Great Mom, Strong Son. Kalian bisa kontak saya kalau minat ya!

Well, punya pertanyaan atau pengalaman soal yang satu ini? Kuylah, komen di bawah!


Love



Posting Komentar

0 Komentar