Kecanduan Gadget pada Anak, Bagaimana Mengatasinya?

kecanduan gadget pada anak


Kecanduan Gadget pada Anak - Pemakaian gadget pada anak adalah salah satu isu penting dan jamak ditemui dalam pengasuhan anak sehari-ha ri. Yes, jaman now gini rasanya nggak sulit menemukan anak kicik yang asik usap-usap layar bening sambil nunduk. Apalagi kalau nggak nge-youtube dan nge-game

Sebelum era pandemi ini datang, masalah pemakaian gadget berlebih pada anak ini sudah menjadi isu penting. Apalagi sekarang, di mana banyak hal harus dilakukan secara daring, termasuk sekolah. 

Kita semua tentu bisa mengerti sejauh mana ketergantungan anak-anak sekarang pada benda “ajaib” itu. 

Ya bagaimana tidak ajaib? Dari sebuah layar mungil bisa keluar beragam gambar menarik dan interaktif. Belum lagi suara yang sungguh atraktif, pastinya membuat anak tertarik dan ingin lebih lama menatapnya. Orang dewasa juga banyak kan, yang ti dak bisa jauh dari gadget?

Nah, sekarang kita sama-sama tahu siapapun bisa tertarik dengan gadget. Masalahnya, bagaimana mengatasi kecanduan anak-anak pada benda ini? 

Wait, bicara masalah mengatasi kecanduan ini, ada beberapa hal yang sepertinya harus kita pahami.


anak kecanduan gadget


Poin Penting yang Harus Dipahami tentang Kecanduan Gadget pada Anak 

1. Apa yang Dimaksud dengan Kecanduan Gadget pada Anak

Kecanduan gadget adalah kondisi di mana seseorang (dalam konteks tulisan ini anak-anak) sangat terkoneksi dengan gadget, atau menggemari segala aktivitas menggunakan gadget. Hal ini mengakibatkan mereka lupa pada hal-hal lain yang ada di sekitarnya. Pada kasus yang paling parah, anak-anak ini bahkan lupa makan, tidak mau istirahat, dan apatis secara sosial. 

Sebenarnya, untuk sampai pada tahap kecanduan ini, anak-anak membutuhkan proses dan waktu tertentu. Jadi tidak serta merta kecanduan begitu saja. Di sinilah peran orang tua harus optimal. Seperti misalnya mengawasi pemakaian gadget dengan memberikan batasan waktu atau mengaktifkan fitur parenting control. 

Memang, hal ini tentu lebih mudah dilakukan pada anak yang berumur lebih kecil. Sedangkan untuk mereka yang sudah masuk usia remaja, orang tua harus melakukan pengawasan yang lebih ketat, termasuk pemeriksaan rutin terhadap akses internet mereka sehari-hari. Hal ini berlaku juga untuk pemakaian game atau aplikasi permainan di gadget anak. 

Mengingat proses dari mengenal, mampu menggunakan, hingga kecanduan gadget ini cukup panjang, orang tua seharusnya bisa mengenalinya lebih awal. Dengan begitu, anak tidak akan terjerumus lebih jauh dan menjadi kecanduan. 

Lalu bagaimana jika orang tua bekerja? Tentu saja working parents memiliki tantangan yang lebih besar untuk mengenal dan memahami kondisi putra-putrinya. Namun, sesuatu yang sulit bukan berarti tidak bisa dilakukan, bukan? 

Kuncinya ada pada komunikasi dan bonding yang kuat antara orang tua dengan anak. Selelah apapun orang tua bekerja, di rumah tetap harus menyediakan waktu untuk buah hati. Menemani mereka beraktivitas, belajar, atau menggunakan gadget bisa jadi pilihan yang tepat sekaligus melakukan tugas pengawasan pada penggunaan gadget


2. Kenali Masalah

Mommies and Daddies, kalau kita ingin mengatasi kecanduan anak pada gadget, maka kita harus mengetahui dulu bagian mana yang harus diperbaiki. 

Sebelum "menyalahkan" gadget, saya kok malah kepikiran menelisik lebih jauh tentang mengapa anak-anak jatuh cinta kepadanya, terlepas dari semua fitur menarik yang membungkusnya tadi. Apa benar, mereka hanya semata-mata tertarik pada keajaibannya? Jangan-jangan mereka justru menjadikan gadget sebagai tembok perlindungan yang aman. 

Berlindung dari apa? Banyak! 

Bisa jadi si anak merasa insecure dengan lingkungan pertemanannya, sedang berusaha mengidentikkan diri dengan lingkaran persahabatannya, atau malah mencari kebahagiaan semu yang tidak diperoleh dari keluarganya. Perlu kita ingat bahwa manusia sejatinya adalah makhluk sosial yang membutuhkan hubungan antarmanusia untuk mendukung kelangsungan hidup. Jika hal ini tidak terpenuhi, maka ia akan berusaha untuk mendapatkannya, lewat beragam cara. 

Bisa jadi, teman-temannya merupakan pengguna aktif gadget. Dan agar dirinya tetap diterima dalam lingkaran tersebut, maka dia harus melakukan hal yang sama: bermain gadget, nge-game bareng, atau bermain medsos. Hal ini terutama terjadi pada anak usia remaja, di mana mereka tengah mencari jati diri. 

Kemungkinan lain adalah kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua, yang memaksanya mencari substitusi dari sumber lain. Dunia medsos adalah tempat paling menarik yang menawarkan ribuan kenikmatan dunia. 

Kalau boleh menyarankan, ambillah waktu lebih banyak bersama anak. Ciptakan hubungan yang dekat, bangun fondasi yang kuat dan raihlah hati anak kita. Cari tahu apa sih yang membuat mereka sebegitu cintanya pada gadget. Hal ini tak mudah, karena itu lakukanlah dengan sepenuh hati dan tulus. Jangan lupa siapkan stok sabar yang banyak. 

Jika benar alasan di balik kecanduan si anak pada gadget ini karena alasan-alasan di atas, yuk coba benahi dulu hubungan orang tua dan anak. Sebab, sepertinya bukan gadget-nya yang bermasalah. Tapi hubungan kitalah yang harus diperbaiki terlebih dahulu.

Tanpa memperbaiki hubungan, merampas gadget dari anak rasanya tidak akan menyelesaikan masalah.

Tak ada gadget, yang lain pun jadi. Contohnya? Rokok, narkoba, pornografi, dan banyak hal lainnya yang menakutkan. 


3. Pahami dan Pilih Sikap yang Tepat

Bagaimana sikap dan perilaku kita sebagai orang tua adalah hal yan tak kalah penting dalam pola pengasuhan anak. Apakah kita sudah menjadi role model yang benar? Jangan-jangan kita pun lebih banyak meluangkan waktu ber-gadget ria ketimbang bersama anak? Kalau demikian kejadiannya, ya jangan salahkan kalau kemudian anak itu meniru hal yang sama. 

Ingat ya, setiap anak sejatinya adalah peniru yang ulung. Jadi orang tua harus berhati-hati dalam menjadi role model buat buah hati. Kalau ingin anak-anak kita tidak menjadi pecandu gadget, cobalah terlebih dahulu mengambil jarak dengan gadget, terutama saat bersama anak. 

Well, harus kita akui, gadget tak melulu membawa efek buruk pada penggunanya. Ada begitu banyak kebaikan yang bisa kita dapatkan. Jadi mulai sekarang cobalah fokus pada hubungan, lalu perbaiki akar masalah kecanduan gadget pada anak ini. Jika dirasa menyelesaikan perkara ini terlalu sulit, jangan ragu menghubungi ahli yang tepat, untuk mendapatkan pertolongan. 

So, selamat menjadi orangtua yang bijaksana!


Salam,

smart mom happy mo


Posting Komentar

0 Komentar